Para Peneliti Dunia, Al-Qur'an Lebih Hebat Tentang Penemuan Dunia: 7 Penelitian Ditemukan Al-Quran
Ilustrasi kitab suci Al-Qur'an ada 7 temuan yang menuru peneli ditemukan didalam Al -Qur'an /Pexels/
Para ilmuwan dunia selalu meneliti berbagai hal, baik tentang arkeolog maupun tentang alam.
Tak hanya melulu tentang fosil manusia purba, para peneliti juga selalu mencari kebenaran yang disebutkan dalam Al-Qur'an.
Penemuan bagian syaraf yang hanya dimasuki darah secara optimal saat shalat ini menghantarkan pakar neuroscience Prof. Dr. Fidelma O’Leary dari St. Edwards University di Amerika Serikat menuju Islam.
Penemuan tersebut terjadi di tahun 2015, sehingga membuatnya menjadi orang muslim dan mendirikan sebuah klinik yang bertemakan "pengobatan melalui Al-Qur'an".
Setelah itu, maka banyak para peneliti dunia yang masuk Islam setelah melakukan penelitian yang ternyata telah ada sejak zaman dahulu.
Hal ini dikarenakan Al-Qur'an memiliki fungsi yang lain selain petunjuk dan pembeda, tetapi juga sebagai cerita sejarah atau riwayat.
Yang mana terdapat juga sejarah yang memang benar-benar terjadi setelahnya.
Contohnya : tentang kemenangan bangsa Romawi yang diabadikan dalam QS Ar-Ruum.
Bahkan juga proses terbentuknya bayi dalam QS Al-Mu'minun.
Berikut penelitian yang sudah ditemukan terlebih dahulu oleh Al-Qur'an:
1. Pertemuan dua air laut yang tidak menyatu (antara asin dan tawar)
Dijelaskan dalam QS Ar-Rahman ayat 19-20
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيٰنِۙ
Dia membiarkan dua laut (tawar dan asin) bertemu.بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيٰنِۚ
Di antara keduanya ada pembatas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.
dan demi lautan yang dipanaskan (di dalamnya ada api),
3. Garis edar tata Surya
Dijelaskan dalam QS Al-Anbiya ayat 33
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya.
5. Terbentuknya Hujan
Dijelaskan dalam QS Ar-Ruum ayat 48-49
اَللّٰهُ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ فَتُثِيْرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهٗ فِى السَّمَاۤءِ كَيْفَ يَشَاۤءُ وَيَجْعَلُهٗ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلٰلِهٖۚ فَاِذَآ اَصَابَ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖٓ اِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُوْنَۚ
Allahlah yang mengirim angin, lalu ia (angin) menggerakkan awan, kemudian Dia (Allah) membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya dan Dia menjadikannya bergumpal-gumpal, lalu engkau melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Maka, apabila Dia menurunkannya kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, seketika itu pula mereka bergembira.
وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّنَزَّلَ عَلَيْهِمْ مِّنْ قَبْلِهٖ لَمُبْلِسِيْنَۚ
Padahal, sebelum hujan diturunkan, mereka benar-benar telah berputus asa.
6. Sungai di dasar laut
Dijelaskan dalam QS Al-Qiyamah ayat 4
بَلٰى قٰدِرِيْنَ عَلٰٓى اَنْ نُّسَوِّيَ بَنَانَهٗ
Tentu, (bahkan) Kami mampu menyusun (kembali) jari-jemarinya dengan sempurna.