Awalan

Akhirnya Terjawab Alasan Bupati Langkat Buat Penjara Manusia, Dibantu Istri, Fakta Lain Bermunculan

 


Tribunnews.com dan Tribun Medan

Bupati Langkat nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring OTT KPK dan di rumahnya ditemukan kerangkeng manusia.

 - Akhirnya kini mulai bermunculan fakta-fakta yang muncul dari kasus Bupati Langkat.

Satu fakta yang tak kalah menjadi sorotan adalah bahwa selama ini sang istri Bupati Langkat ikut membantu.

Kasus yang membawa nama Bupati Langkat setelah mendapat OTT (Operasi Tangkap Tangan) dari KPK pun memunculkan hal lain.

Kini, kasus masih terus diusut tuntas oleh pihak yang terkait.

Kini akhirnya terungkap alasan sebenarnya Bupati Langkat benar-benar menjadikan penjara manusia yang akhirnya baru ketahuan.

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin-angin membangun kerangkeng manusia di belakang rumahya yang megah di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumut.

Hal ini terungkap, dalam video wawancara Terbit Rencana Perangin-angin di YouTube Dinas Kominfo Info Langkat beberapa waktu lalu.

Saat itu, Terbit dicerca sejumlah pertanyaan terkait adanya penjara khusus di halaman rumahnya.

Terbit mengakui, bahwa kerangkeng manusia itu didirikan berdasarkan kesepakatannya bersama sang istri sewaktu belum menjabat sebagai ketua DPRD Langkat.

Rupanya, sang istri sejak awal sudah memiliki peran terhadap pembangunan penjara tersebut.

"Kalau dalam namanya hal untuk penyediaan tempat dari awal itu saya beserta ibu, belum saya menjabat sebagai ketua DPR, sebelum saya menjabat sebagai Bupati itu sudah kita laksanakan," ungkap Terbit saat diwawancarai ekslusif dan diunggah di YouTube Dinas Kominfo pada 27 Maret 2021 lalu.

Ia membeberkan, tujuannya mendirikan penjara khusus itu untuk membantu masyarakat Kabupaten Langkat yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba, lantaran maraknya peredaran narkoba di kawasan tersebut.

"Kami berkoordinasi dengan ibu, dengan hati yang ikhlas niat yang baik. Kami melihat, dimana salah satu keluarga apabila keluarganya ada penyalahgunaan narkoba, kami berharap membantu warga yang terkena narkoba," sebutnya.

Terbit merasakan perihatin terhadap peredaran narkoba di wilayahnya, dan banyak yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.

"Semua ini hanya supaya di Kabupaten Langkat, walaupun kami hanya kecil walaupun itu tidak besar pengaruhnya di Kabupaten Langkat, kami perihatin sungguh perhatian terhadap lenyalahgunaan narkoba," katanya.

Terpidana Korupsi ini juga mengatakan, penjara khusus itu didirikan memenag dikhususkan untuk korban penyalahgunaan narkoba.

Menurutnya, efek yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan narkoba bisa merugikan orang lain, khususnya keluarga.

"Karena kami melihat sebelum, banyak korban narkoba, kami lihat kalau ada penyalahgunaan narkoba dalam keluarga, korban bukan hanya satu, korban bisa satu keluarga, itu makanya ada motivasi kami, ibu (istri) dengan keluarga sampai hari ini tetap kami lakukan," tuturnya.

Lebih lanjut, dia pun menceritakan selama berdirinya penjara ilegal itu, dirinya telah merehabilitasi ribuan orang. Bahkan hampir setiap harinya ada korban penyalahgunaan narkoba yang masuk ke kerangkeng manusia itu.

"Kalo pasien itu di bilang beransur, kalau sudah lebih dari 10 tahun itu kurang lebih dua ribu sampai tiga ribu orang yang sudah keluar dari sini, karena setiap harinya kurang lebih 100 orang yang kita bina di tempat kita," ucapnya.

Terbit juga membeberkan, para penghuni penjara nya itu juga difasilitasi makanan sehari-hari dan juga mendapatkan fasilitas kesehatan yang dianggapnya memadai.

"Kalo fasilitas tas itu, ya makanan sudah pasti sudah makan sehari-hari dan semua kesehatan. Seperti kitalah, seperti apa yang kami lakukan di dalam rumah tangga begitu juga yang kami berikan kepada mereka," pungkasnya

Fakta lain yang muncul adalah setelah berbagai aset Bupati Langkat mulai satu per satu diperiksa oleh pihak KPK.

Penemuan yang tak kalah mengejutkan adalah adanya orang utan.

Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggeledah kediaman Terbit Rencana Perangin Angin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Selasa (25/1/2022).

BKSDA Sumut menyita orangutan di kediaman Bupati Langkat tersebut.

Kabar ini pun dibenarkan oleh Kepala Seksi Wilayah II Stabat BKSDA Sumut, Herbert P Aritonang.

Ia mengatakan, ada satu orangutan yang ditemukan.

"Ada satu orangutan yang kita dapatkan di dalam lingkungan rumah Bupati Terbit dan hewan dilindungi lainnya," ujarnya, Selasa, seperti diberitakan Tribun-Medan.com.

Dirinya bersama tim akan membawa hewan tersebut ke Kantor BKSDA.

Saat ini, ia belum dapat menyampaikan hewan apa saja yang didapatkan.

"Nantinya akan kami sampaikan ke publik mengenai hewan apa saja yang didapatkan di dalam," lanjutnya.

Dilansir Kompas.com, tim BBKSDA Sumut, Balai Gakkum KLHK Wilayah Sumatera, dan YOSL-OIC mengevakuasi satu individu orangutan usia dewasa.

Selain itu, kera Sulawesi dan sejumlah burung dari rumah Bupati Langkat.

Kuasa hukum Terbit Rencana Perangin Angin, Marwan, mengatakan pihaknya tidak mendapat hak akses masuk ke rumah Terbit.

Sehingga, ia tidak mengetahui apa saja yang digeledah dan barang apa saja yang diambil.

"Barang-barang apa saja yang diambil belum bisa kami katakan nanti kami konfirmasi lagi, karena berita acaranya kami belum lihat," katanya, Selasa.

Penemuan Kerangkeng Manusia

Penampakan penjara atau kerangkeng milik Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. (HO/Tribun Medan)

Halaman sebelumnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1