Awalan

Ingat Haji Endang? Dulu Pengusaha Jembatan Penyeberangan Tapi Diambil Pemerintah, Kini Nasibnya Beda

 



instagram

 - Ingat Muhammad Endang Junaedi atau Haji Endang?

Pernah viral gegara jadi pemilik jembatan perahu ponton di Karawang, Jawa Barat.

Haji Endang meraup keuntungan dari jembatan yang dibuatnya sejak 2010.

Namun baru-baru ini, usaha jembatan penyeberangan Haji Endang diambil alih oleh pemerintah.

Lantas bagaimana kabar Haji Endang sekarang?

Bagimana penampakan jembatan yang kini diambil alih pemerintah?

Kini Haji Endang mengaku tidak masalah bila jembatan yang dibuatnya diambil pemerintah.

Dulu Haji Endang bisa raup omzet Rp 20 juta per hari dari jembatan.

Melansir kompas.com, menurutnya, apalagi jika pemerintah mengambil alih jembatan demi kepentingan umum.

Jembatan itu dibuatnya bukan karena bisnis semata, tetapi juga untuk membantu warga.

Tetapi karena membutuhkan biaya operasional seperti gaji pekerja, perawatan perahu, dan akses, pada akhirnya dia memberlakukan tarif Rp2.000 untuk pengguna jembatan, yang dikenakan sejak awal 2010 lalu dan tak mengalami kenaikan.

Haji Endang pemilik jembatan perahu di Karawang yang beromzet Rp 20 juta per hari (instagram)

Menurut pengakuan Endang, dia rela bila jembatannya diambil alih pemerintah, tetapi dia menitipkan para pekerja yang berjumlah sekitar 40 orang, agar tidak kehilangan pekerjaan.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Karawang sendiri diketahui tengah membangun dua jembatan, yang satu berada di Wahahar dan satunya lagi di Dusun Rumambe 2, Desa Anggadita, Kecamatan Klari arah menuju Bintang Alam.

Jembatan milik Endang tersebut menghubungkan Dusun Rumambe 1, Desa Anggadita, Kecamatan Klari dengan Desa Parungmuya Kecamatan Ciampel, yang diharapkan untuk mengurangi kemacetan.

Jembatan tersebut dilewati setidaknya 10.000 pengendara.

Saat Haji Endang dalam kondisi baik-baik saja, Pemkab Karawang malah bernasib buruk.

Pemkab Karawang yang ingin memiliki jembatan yang dibangun pribadi tersebut, kini harus mengalami kerugian besar.

Jembatan KW6 di Kelurahan Karangpawitan, Kecamatan Karawang Barat, Kabupaten Karawang, ambles pada Sabtu (15/1/2022).

Kini Jembatan yang anggarannya senilai Rp10 miliar itu mengalami kerusakan.

Padahal belum satu bulan diresmikan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana,.

Kondisi jembatan ambles pada bagian sisi dekat saluran irigasi sepanjang 200 meter.

Konstruksi jembatan itu ambles, karena material jembatan yang menempel pada sisi saluran irigasi itu longsor.

Kini, titik yang ambles itu ditutupi terpal biru, lalu dipasang papan pemberitahuan ‘Hati-hati ada pekerjaan jembatan’, dan tidak bisa dilalui mobil.

Jembatan dengan lebar 7 meter dan panjang 43,50 meter itu menjadi penghubung Kecamatan Rawamerta dengan Kecamatan Karawang Barat.

Jembatan KW6 yang populer disebut ‘Jembatan Kepuh’ ini resmi beroperasi pada Rabu (29/12/2021), yang diresmikan oleh Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana.

Jembatan ini diharapkan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat di sepanjang jalur tersebut, selain menjadi jalur alternatif ke obyek wisata sejarah Rawagede.

Pengakuan Haji Endang

Haji Endang mengaku rela jika jembatan yang dibuatnya itu diambil alih dari pemerintah.

Terlebih jika pengambil alihan tersebut memang demi kepentingan umum.

"Tidak masalah diambil alih pemerintah," kata Haji Endang dilansir Kompas.com, Kamis, (30/12/2021).

Haji Endang mengungkapkan jembatan tersebut dibuatnya memang bukan karena bisnis semata, tapi juga untuk membantu warga.

Diperlukannya biaya operasional, di antaranya seperti gaji pekerja, perawatan perahu, dan akses, membuat Haji Endang memberlakukan tarif Rp 2.000 bagi tiap penggunanya.

Namun tarif tersebut sejak awal 2010 lalu hingga kini masih belum mengalami kenaikan.

Selain itu tarif Rp 2.000 ini juga tidak bersifat paten.

Karena Haji Endang tidak mempermasalahkan jika ada pengguna yang hanya memberi Rp 1.000, atau bahkan ada pengguna yang sedang tidak membawa uang.

"Tarif itu tak paten. Sebab jika ada yang memberi Rp 1.000 atau bilang sedang tak bawa uang juga enggak masalah," terangnya. (*)

Halaman sebelumnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1