Awalan

Bocah Meninggal Dunia Terseret Mobil Fortuner Sejauh 2 Km, Pelaku Dikepung Warga

ISTIMEWA / tribun jateng

Ilustrasi Kecelakaan. Pelaku tabrak lari yang juga pengendara mobil Fortuner BE 1147 BK yang menyebabkan bocah 6 tahun di Lampung Timur meninggal dunia sempat dikepung dan ditangkap warga.

Tribunlampung.co.id, Lampung Timur - Bocah 6 tahun di Lampung Timur meninggal dunia mengenaskan setelah terseret mobil Fortuner sejauh 2 kilometer.

Pengendara mobil Fortuner kini dicari-cari polisi setelah peristiwa tabrak lari yang terjadi di Jalan Lintas Timur, Desa Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur pada Jumat (25/3/2022).

Korban IA (6) meninggal dunia setelah terseret mobil Fortuner sejauh 2 kilometer. IA mengalami kecelakaan bersama Ibunya saat mengendarai sepeda motor Vario bernopol BE 3288 BM.

Sang anak yang masih berusia 6 tahun meninggal dunia di lokasi. Pengendara mobil Toyota Fortuner bernopol BE 1147 BK yang menabrak korban kabur meninggalkan lokasi.

Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Lantas Polres Lampung Timur, Aipda Ferdy Chandra mengatakan, bocah inisial IA (6) meninggal dunia akibat terseret mobil Toyota Fortuner sejauh dua kilometer dari lokasi kecelakaan.

Bocah umur 6 tahun meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari. Peristiwa ini terjadi di jalan Lintas Timur di Desa Tulung Pasik, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur.

Bocah berinisial IA menjadi korban kecelakaan bersama ibunya saat mengendarai sepeda motor Vario bernopol BE 3288 BM.

IA bersama ibunya Dia (40) ditabrak dari belakang oleh mobil Toyota Fortuner bernopol BE 1147 BK.

Nahas IA terseret sepanjang 2 kilometer yang mengakibatkannya merenggang nyawa.

Sebagaimana diketahui kecelakaan tersebut antara kendaraan mobil Toyota Fortuner bernopol BE 1147 BK dengan motor Honda Vario bernopol BE 3288 BM, Jumat (25/3/2022).

Hal tersebut dibenarkan Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Lantas Polres Lampung Timur, Aipda Ferdy Chandra, saat dihubungi, Sabtu (26/3/2022).

"Kemarin (Jumat 25 Maret 2022) benar terjadi kecelakaan antara mobil dan motor sekitar pukul 16.30 WIB di jalan Lintas Timur di Desa Tulungpasik, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur," ujarnya.

Ia juga membenarkan, kecelakaan tersebut menewaskan seorang bocah.

"Seorang bocah inisial IA (6) tewas setelah terseret mobil Toyota Fortuner sejauh dua kilometer dari lokasi kecelakaan," tuturnya.

Ia juga menjelaskan kronologi kejadian yang menewaskan satu bocah kecil tersebut.

"Mobil Toyota Fortuner tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari Mataram Baru menuju Labuhan Maringgai, dan menabrak bagian belakang motor Honda Vario yang berjalan di depannya," ungkapnya.

"Motor itu dikendarai oleh Diah (40) dan berboncengan dengan anaknya IA," sambungnya.

Sementara, menurutnya, sang ibu selamat dengan luka ringan, karena terpental dari motornya saat ditabrak.

"Setelah menabrak motor tersebut, sopir mobil Fortuner, yang bernama Asep (21), warga Pasir Sakti itu melarikan diri dan dikejar oleh warga setempat ke wilayah Labuhan Maringgai," tandasnya.

Sementara, Kapolsek Labuhan Maringgai Kompol Yusvin Argunan mengatakan, pihaknya ke lokasi ratusan warga yang mengepung mobil Fortuner.

"Kami telah mengamankan sopir dari amukan massa, dan sudah berada di Mapolsek Labuhan Maringgai," kata Kompol Yusvin.

Korban Kecelakaan

Baru-baru ini warga Pekon Sinar Bangun, Kecamatan Bandar Negeri Semong, Tanggamus, digegerkan dengan penemuan jasad di tepi rawa pada Sabtu (19/3/2022).

Kapolsek Wonosobo Inspektur Satu Juniko mengatakan, jasad tersebut pertama kali diketahui seorang warga bernama Jaswanto.

Awalnya, pada Jumat (18/3/2022) kemarin, Jaswanto telah mencium aroma busuk. Tetapi ia menghiraukannya begitu saja.

Lalu, saat dirinya kembali ke kebun pada Sabtu sekira pukul 14.30 WIB, dirinya mendapati sesosok jasad di pinggir rawa dengan posisi tertelentang berikut satu unit sepeda motor.

“Saksi laporan ke Alimudin, Kepala Pekon Sinar Bangun," kata Juniko mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Satya Widhy Widharyadi.

Selanjutnya dari pihak pekon segera menghubungi aparat kepolisian.

Lalu, personel Polsek Wonosobo, anggota Koramil Wonosobo, dan tenaga kesehatan Puskesmas Sanggi mendatangi lokasi.

Kondisi jasad sepertinya jatuh ke rawa bersama sepeda motornya.

Sebab jasad dan sepeda motor jenis bebek masih saling menempel. Jasad tergeletak di rerumputan yang ada di tepi rawa.

“Kebetulan juga lokasinya sebelah jalan menuju ke kebun. Jasad tersebut menggunakan kaos warna hitam dan celana panjang hitam,” ujar Juniko.

Polisi lalu melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.

Tim gabungan selanjutnya mengevakuasi jasad tersebut bersama warga untuk dibawa ke RSUD Batin Mangunang, Kota Agung guna tindak lanjut penanganan.

"Hasil informasi yang didapat dipastikan bahwa jasad tersebut adalah Aliwansah (43) warga Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semong," jelas Juniko.

Dikatakannya, korban diperkirakan pergi dari rumah pada Selasa, 15 Maret lalu untuk ke kebun mengambil panenan buah pepaya.

Lokasinya di persawahan Pekon Sinar Bangun, Kec. Wonosobo.

"Dugaan sementara berdasarkan keterangan warga, korban mengalami kecelakaan lepas kontrol dalam berkendara.”

“Tapi keterangan masih dalam penyelidikan lebih dalam," jelas Juniko.

Menurut Kepala Pekon Gunung Doh Muzzakir, membenarkan bahwa jasad yang ditemukan di pinggir rawa Pekon Sinar Bangun adalah warganya.

"Iya benar, sekarang sedang divisum di rumah sakit," kata Muzzakir.

Penemuan Jasad oleh Anak-anak

Kasus penemuan jasad di atas bukanlah satu-satunya di Kabupaten Tanggamus.

Sebab, sebelumnya Warga Pekon Payung, Kecamatan Kota Agung Barat digegerkan penemuan jasad laki-laki di sungai yang diduga tenggelam dan terseret arus.

Menurut Kapolsek Kota Agung AKP Sugeng Sumanto, diduga korban tenggelam di sungai saat hujan deras di wilayah Kota Agung. Curah hujan yang cukup lama mengakibatkan arus sungai jadi deras dan air meninggi.

Tubuh korban pertama kali ditemukan oleh anak-anak yang sedang mandi ketika air sungai tak lagi deras. Anak-anak tersebut langsung memberitahukan kepada masyarakat.

Saat ditemukan, warga langsung membantu menolong korban. Namun sayang kondisi korban sudah meninggal dunia.

Karena itu, masyarakat dan polisi langsung membawa korban ke RSUD Batin Mangunang, Kota Agung.

Korban diketahui bernama Rumainur (60), beralamat Perumnas Podosari, Kecamatan Pringsewu Utara, Kabupaten Pringsewu yang berkebun di wilayah Dusun Timbul Pekon Payung.

Selanjutnya dilakukan pemeriksaan ke saksi-saksi di antaranya Rico Tampati (35) dan Mustafa (47). Keduanya merupakan petani warga Pekon Payung Kec. Kota Agung Barat.

Dugaannya kejadian sekitar pukul 14.20 WIB, korban sendirian pulang sehabis berkebun. Kondisi cuaca sedang hujan deras. Diduga saat menyebrangi sungai tiba-tiba terseret arus deras.

Setelahnya barulah anak-anak mandi di sungai dan melihat korban dalam posisi tersangkut di batu. Mereka pun langsung memberitahukan warga sekitar.

Pada pukul 15.30 Wib, warga datang langsung membantu menolong korban. Kondisi korban sudah meninggal dunia. Dan warga pun langsung menghubungi Polsek Kota Agung.

Anggota Polsek Kota Agung yang tiba di lokasi bersama warga langsung membawa korban ke RSUD Batin Mangunang, Kota Agung.

Pada pukul 17.10 WIB, korban tiba di RSUD Batin Mangunan dan pihak keluarga telah diberitahu. Selanjutnya pihak keluarga menerima peristiwa tersebut dan membawa jasad korban ke rumah duka.

"Diduga korban tidak mengetahui arus saat itu sedang deras. Korban meninggal murni dikarenakan tenggelam," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Tri Yulianto / Yogi Wahyudi)

Halaman sebelumnya

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1